
Awalnya Sandra adalah gadis cilik yang
manis, cerdas, aktif dan periang. Tapi keceriaan itu sekarang sirna sejak
peristiwa bulan Juli tahun 2014. Naas dia mengalami luka bakar akibat
ledakan tabung gas. Hampir sekujur tubuhnya mengalami kerusakan akibat
peristiwa itu. Tak urung kondisi inilah yang membuat Sandra jadi
minder, malu dan tak percaya diri. Terbukti saat pertama kali aku bertemu
dengannya buru-buru dia menutup mukanya bahkan tak jarang menyembunyikan
wajahnya dengan berlindung dibalik badan ibunya. Sandra sudah menjalani 7
kali operasi kulit di RSUD Wonogiri. Namun demikian ternyata kondisinya tidak
mengalami banyak perubahan. Karena kondisi inilah akhirnya pihak RSUD Wonogiri memutuskan merujuk Sandra ke RSD. Moewardi Solo untuk
ditangani dokter bedah plastik.
Sungguh akan jadi proses pengobatan yang melelahkan buat Sandra. Bagaimana tidak? Dia masih harus menjalani beberapa kali oprasi karena memang operasi akan dilakukan secara bertahab.Itu artinya dia masih akan kembali berhadapan dengan sayata pisau operasi untuk beberapa waktu kedepan. Yang membuat miris lagi meskipun peserta Jamkesmas, obat Sandra ternyata tak tercover biaya BPJS, itu artinya keluarga Sandra mengeluarkan biaya sendiri untuk pembelian obat. Sementara ayahnya Sandra hanyalah seorang nelayan disebuah perusahaan di pantai Sadeng dengan pendapatan yang tak menentu. Terbayang beratnya beban hidup mereka untuk membiayai pengobatan Sandra.
Masih teringat jelas pertemuanku kemarin dengan
Sandra kemarin. Tatapannya sayu,tak ada senyum tersungging di
wajahnya.Yaa Rabb, tak tega rasanya melihat dia seperti itu. Perlahan
kudekati dia. Aku duduk didekatnya,kuusap kepalanya dan perlahan ku elus
tangan mungilnya sambil terus aku ajak bicara. Awalnya dia diam saja
terkesan tak merespon apa yang aku katakan. Tapi aku tak peduli,aku
tetap saja bicara tentang apa saja,berusaha mengajaknya bercanda.Masih
belum mempan juga ternyata. Dari cerita ibunya akhirnya aku tahu kalau
Sandra suka selkali minu susu UHT. Tanpa buang waktu akupun segera
bergegas menuju minimarket,dan tak berapa lama aku kembali membawa
beberapa kotak susu UHT dan beberapa buah biskuit. Kembali kudekati dia
sambil meneruskan ceritaku.Aku sempat terhenti bicara sejenak saat
kusingkap bajunya,YAA RABB kerusakan kulitnya hampir 75%.Air mataku
hampir saja mengalir tapi segera kuusap karena bagaimanapun aku harus
kuat.
Dia masih saja diam,lalu aku keluarkan HP, aku perlihatkan padanya beberapa pasien anak-anak yang pernah jadi pasien dampinganku. Aku katakan padanya bahwa ada yang lebih berat dari dirinya, tapi sampai sekarang masih bertahan. Itu artinya tak ada alasan buat dia untuk menyerah. Aku katakan padanya bahwa dia pun bisa seperti mereka, tetap semangat dan sabar. Ajaib...tiba-tiba dia menyandarkan tubuhnya dipelukanku,dan tersenyum menatapku. Senyum yang manis Nak. Lalu dia mengambil HP miliknya dan menunjukkan sebuah photo. "Ini dedek sebelum terbakar ,Tante", ucapnya lirih. Untuk kesekian kalinya air mataku hampir terjatuh kembali. Kugenggam tangannya lebih erat lagi dan kuyakinkan padanya, "Iya,dik Sandra harus sabar dan tetap semangat yaa,insyaallah nanti sembuh seperti dulu". Entah bagaimana mendadak dia bersemangat,meminum susu yang aku belikan tadi dan berkata, "iya Tante, dedek mau sembuh, mau dioperasi". Tak lama kemudian dia beranjak dari duduknya, menggandeng tanganku dan mengajakku ke tempat bermain. Sebuah ruangan yang memang disediakan rumah sakit. Segera diambilnya buku mewarnai dan krayon. Kutunggui dia untuk beberapa saat, dan saat aku mau pamit pulang tak lupa aku ingatkan dia untuk tetap semangat, dia tersenyum dan mengangguk, mengajak tost kedua telapak tangan dan sebuah ciuman mendarat di pipiku. So Sweet....Terima kasih Sandra, tetap semangat yaa...Masa depanmu masih panjang Nak, berjuanglah...kamu anak yang kuat dan kamu pasti bisa.
Salam
Semangiiit dari tante...Semangat Menembus Langiiit...
Donasi Buat Sandra
BCA: 84655-23456
Mandiri: 137-00111-0011-8
Donasi Buat Sandra
BCA: 84655-23456
Mandiri: 137-00111-0011-8
a/n: Sedekah Rombongan