Rabu, 28 Oktober 2015

IBU MISIYEM

TUMOR 45 KG BERHASIL DIANGKAT, SAYANG IBU MISIYEM TAK SELAMAT



Sejak awal kami diberi amanah mendampingi pengobatan Ibu Misiyem kami tahu bahwa tak akan mudah. Semua berawal sekitar dua tahun yang lalu. Ada seorang warga yang megatakan bahwa ada warga tak mampu perlu biaya pengobatan dan  minta bantuan pada  #SR. Tapi ternyata saat kita datangi Bu Misiyem belum mau di handle. Yaaa sudah kamipun tak bisa memaksa. Lalu setahun kemudian melalui perangkat setempat beliau coba dibujuk lagi, hasilnya juga sama nihilnya. Dan lagi-lagi kami tak bisa apa-apa lagi karena itu hak beliau.

Kemudian pada hari Minggu tanggal 18 Oktober kami sempat terkejut bahwa pasien mau dibawa berobat. Sempat ada kelegaan diperasaan kami saat mengetahui hal ini. Tapi kami mendadak terdiam sejenak dan tertegun melihat kondisinya yang sekarang. Lemah, kurus, perut semakin membesar, susah bernafas dan kedua kaki membengkak bahkan terluka. Sempat ada kekhawatiran dalam benak kami. Masih bisakah? Bisa ataupun tidak kami harus segera bergerak cepat.Bismillah niat membaikkan, begitulah niat kami.

Kondisi kritis, harus segera dilakukan penanganan tapi masih terbentur masalah jaminan kesehatan dan administrasi kependudukan. Kami pun tak membuang waktu melacak keberadaan jaminan kesehatan. Alhamdulillah dalam waktu satu setengah hari, kami dibantu beberapa pihak terkait bisa temukan dan semua administrasi lengkap.

23 Oktober 2015 kembali kami sempat dibuat lega dengan adanya pemberitahuan dari pihak RS bahwa akan segera dilakukan tindakan operasi pengangkatan tumor jam 11 siang. Pasien sudah siap bahkan sudah masuk di ruang persiapan operasi Instalansi Bedah Sentral. Tapi ternyata ada pasien yang lebih emergency masuk lewat IGD dengan kondisi lebih kritis dan sempat henti nafas dan harus masuk ke ruang ICU. Kebetulan hari itu semua ruang ICU penuh tinggal satu ruang yang awalnya khusus disediakan untuk Ibu Misiyem. Terpaksa operasi ditunda karena tak mau ambil resiko dengan tidak adanya ruang ICU. Akhirnya mau tak mau  kami harus menandatangani re scedule operasi. Sempat kami tanyakan resikonya jika dilakukan rescedule operasi, apakah membahayakan ataukah tidak. Jawaban tim dokter waktu itu insyaallah tidak terjadi apa-apa karena kalau dilihat dari riwayatnya dengan menahan sakit seperti itu selama  10 tahun lebih, toh sampai sekarang masih bisa bertahan. Ditambah lagi akan ada pengawasan dan pemantauan ketat dari tim dokter.

“ Insyaallah penyakitnya tak terlalu dikhawatirkan. Yang kami khawatirkan adalah pasca operasinya. Kondisi sudah sedemikian rupa, ada beberapa komplikasi. Ginjal ,lever, saluran buang air kecil, bahkan paru-paru dari hasil lab tak bisa terbaca. Kami tak tahu apakah semua tertutup asites ataukah tertutup tumornya. Melihat besarnya massa tumor kami berharap semoga tak terjadi pelengketan ke organ vital yang nantinya akan mempersulit proses operasinya. Untuk itulah kami tak berani ambil resiko jika ruang perawatan  pasca operasi tak tersedia. Dan kami butuh ruang khusus untuk perawatan pasca operasi dengan fasilitas terlengkap. Kami sudah siapkan ruang ICU VVIP RI 1 yang seharusnya hanya boleh untuk di tempati seorang presiden. Kami Tim Dokter sebenarnya dilema, jika  kami tak lakukan tindakan nanti kami dikira menelantarkan pasien. Tapi jika kami lakukan tindakan resikonya besar bahkan bisa beresiko ke arah kematian, karena ini high risk operation. Berdoa saja semoga semua lancar, yang pasti kami akan lakukan yang terbaik”, begitu penjelasan Dr. Bambang sebagai perwakilan dari tim dokter. Ya kami paham dokter, lakukan saja yang terbaik.
Akhirnya kepastian operasi kami dapatkan, info dari bagian PATOLOGI ANATOMI memberitahukan bahwa operasi positif dilakukan pada hari Selasa, 27 Oktober 2015 jadwal jam pertama jam 9 pagi. Dengan penanganan Tim Dokter khusus, dan ruang operasi dengan fasilitas terlengkapnya. Semua siap pasien masuk ke Ruang Instalansi Bedah Sentral pukul 08:30 WIB. Butuh bantuan lebih dari 10 orang hanya untuk sekedar memindahkan pasien dari bed ke bed operasi. Harus hati-hati dengan kondisi pasien yang lemah, memakai bantuan oksigen untuk pernapasan , 2 buah infus dan 1 kantong air seni. Kondisi kedua kaki yang sudah membengkak dan terluka juga membuat kami lebih berhati-hati lagi. Ya seperti itulah gambaran kondisi pasien. Yang bahkan hanya membantu merubah posisi miring dari kiri ke kanan atau sebaliknya ,atau sekedar membantunya duduk setelah lelah berbaring butuh bantuan 4 orang.

Operasi Bu Misiyem kali ini mengingatkan kami pada operasi Bu Kadiyem tahun lalu. Dengan kasus yang sama hanya saja Bu Kadiyem mengidap penyakit itu selama 9 tahun. Waktu itu dengan berat tumor 16 kg dan asites operasi berjalan cukup menegangkan karena operasi cukup rumit, melibatkan lebih dari 4 dokter bedah specialis. Bahkan sempat terjadi pelengketan di usus dan tumor hampir saja tak terangkat semuanya. Tim dokter juga sempat keluar masuk ruangan operasi sekedar membertahu kami tentang naik turunnya kondisi pasien. Alhamdulillah operasi dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itulah untuk operasi Bu Misiyem kali ini kami harus siap dengan kemungkinan terburuk sekalipun. Kami sudah membayangkan operasi bakal berjalan lebih lama dan lebih rumit.  

Sungguh diluar dugaan kami, operasi berlangsung tanpa kendala berarti. Dokter hanya keluar ruang operasi satu kali itupun hanya untuk meminta kami mengambil darah di bank darah sebanyak 5 kantong. Operasi berlangsung kurang lebih selama 3 jam dan hasilnya bener-benar membuat kami tercengang. Tumor seberat 45 kg berhasil diangkat dan unruk mengangkat tumor memerlukan tenaga 4 orang. Hebatnya lagi tak ada pelengketan di organ vital. Kelegaan yang terkira waktu itu yang kami rasakan. Kinerja Tim dokter benar-benar luar biasa. Dan satu jam kemudian pasien dipindah ke ruang ICU. Harapan kami Bu Misiyem bisa sembuh seperti dua pasien kami sebelumnya, Bu Wakinem dan Bu Kadiyem yang menderita penyakit yang sama.

Ternyata kelegaan kami tak berlangsung lama. Pasca operasi kondisi pasien mengalami naik turun. 4 jam pasca operasi Tuhan punya kehendak lain. Pasien meninggal dunia. Dan inilah akhir dari perjuangan Bu Misiyem melawan penyakitnya. Kami terdiam, tertunduk lesu mendengar berita duka ini. Kami sudah berupaya melakukan yang terbaik agar pasien mendapat pelayanan dan fasilitas terbaik pula, beliau mendapatkan itu. Tapi Tuhan memang lebih menyayangi umatnya. Karena seperti penjelasan dokter, kalaupun pasien bisa melewati masa kritisnya dan terangkat tumornya, pasien masih akan menderita komplikasi. Diperkirakan pasien mengalami masalah di beberapa organ vital, seperti kerusakan ginjal, paru-paru, saluran air seni. Kini Tuhan sudah mengangkat semua sakit yang sudah 10 tahun lebih diderita Bu Misiyem.

Begitu  mendengar kabar duka itu kami yang baru saja sampai setelah mengantar pasien lain pulang pasca kemoterapi langsung meluncur kembali ke RSD. Moewardi Solo untuk mengurus jenazah Bu Misiyem. Menjelang magrib dengan diselimuti perasaan duka yang mendalam kami antar jenazah beliau ke tempat peristirahatan yang terakhir. Malam itu juga dengan sederhana beliau langsung dimakamkan. Tak ada taburan bunga mawar, hanya ada taburan bunga bougenvile sebagai penggantinya.

Kini Bu Misiyem sudah terbaring tenang, semoga khusnul khotimah, diterima semua amal perbuatannya selama ini,dan semoga sakit yang dideritanya selama ini bisa sebaga penghapus dosa-dosanya. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak terkait yang selama ini sudah membantu Bu Misiyem selama menjalani perawatan di RS. Banyak sekali yang sudah membantu hingga kami tak bisa menyebut satu persatu. Selamat jalan Ibu Misiyem, tenanglah disana, tersenyumlah sekarang karena sudah terbebas dari rasa sakitmu. Bahagialah disana dan semoga mendapat balasan surga dari Tuhan atas ketabahan, keikhlasan dan kesabaranmu selama sakit ini. Kami disini akan mendoakanmu. Sungguh engkau adalah seorang ibu yang kuat dan tangguh. Kami akan tetap mengenangmu.


Salam Tembus Langit....


1 komentar:

  1. Sands Casino | New Buffalo Hotel, Resort & Spa
    Plan your next event or meeting at Sands Casino in 제왕카지노 New Buffalo, NY. 온카지노 Check out total event space, meeting septcasino rooms, and request a proposal today.

    BalasHapus