WAHYU ERMAWATI
WAHYU ERMAWATI (14 Tahun) adalah warga Dusun Sumber ,RT 03 RW 01, Desa
Sukamangu, Kecamatan Purwantoro,
Kabupaten Wonogiri. Wahyu adalah gadis yang cantik ,tapi malangnya dia
mengalami kelumpuhan sejak dia masih bayi. Disaat anak-anak seusianya sudah
bisa mengenyam pendidikan di SMP maka dia hanya bisa tergolek lemah di tempat tidurnya. Wahyu juga seorang anak
yatim sejak ayahnya meninggal sekitar 1,5 tahun yang lalu karena kecalakaan. Dia
tinggal bersama ibunya ,Narti yang kesehariannya bekerja sebagai seorang
petani. Wahyu juga memiliki seorang adik laki-laki yang saat ini masih duduk di
kelas 4 SD.
Kesehariannya Wahyu dirawat dengan kasih sayang oleh ibunya,Bu
Narti. Dengan penuh Kasih sayang ibu ini merawat Wahyu, memandikan, menyuapi
bahkan menggendong kemanapun dia pergi. Tak jarang ibu ini menangis saat beliau
menggendong Wahyu keluar rumah dan berhadapan dengan orang-orang yang memandang
aneh dengan kondisi Wahyu. Belum lagi jika menghadapi perkataan orang-orang
tentang Wahyu yang tentu saja sangat melukai hatinya. Dalam benaknya seperti
apapun keadaan anaknya akan tetap dirawat dan diterima sebagai amanah yang
dititipkan Tuhan kepadanya. Sungguh luar biasa Ibu yang satu ini. Kesabaran dan
kesabaran terlihat jelas dari pancaran wajahnya. Selalu tersenyum di hadapan
Wahyu dan dengan lembut selalu mengajak bicara putrinya sekalipun beliau tahu
putrinya tak akan bisa menjawab perkataannya.
Awalnya Wahyu adalah balita yang normal, akan tetapi
saat berusia 4 bulan mengalami sakit panas, step, bahkan mengalami koma selama
14 hari dan dirawat disebuah RS di PONOROGO. Sejak saat itu Wahyu yang sebelum
sakit sudah bisa tengkurap dan duduk akhirnya mengalami kelumpuhan akibat
kerusakan saraf otak. Pengobatan pun pernah dilakukan dengan rawat jalan dan
fisioterapi. Fisioterapi itu sendiri sudah dilakukan sampai Wahyu berusia 7
tahun. Selebihnya pengobatan dilakukan dengan rawat jalan. Memasuki usia 10
tahun keluarga memutuskan menghentikan
pengobatan karena sudah putus asa, tak mengalami perubahan dan tak memiliki
biaya lagi. Kini meskipun keluarga ini sudah memiliki Jamkesmas, Ibu Narti tak
lagi mampu membiayai pengobatan karna sejak ditinggal alm. Suamianya secara
otomatis beliau menjadi tulang punggung keluarga.Bisa dibayangkan betapa
bertambah berat beban hidup yang harus ditanggungnya. Semoga saja masih ada
dermawan yang bersedia menyisihkan rejekinya untuk meringankan beban Wahyu dan
keluarganya. Dan semoga saja keluarga ini senantiasa diberi kesabaran serta
kekuatan dalam menjalani hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar