Sabtu, 09 April 2016

14 TAHUN TERGOLEK LEMAH KARENA KELUMPUHAN SEJAK BAYI

WAHYU ERMAWATI

WAHYU ERMAWATI (14 Tahun) adalah  warga Dusun Sumber ,RT 03 RW 01, Desa Sukamangu, Kecamatan  Purwantoro, Kabupaten Wonogiri. Wahyu adalah gadis yang cantik ,tapi malangnya dia mengalami kelumpuhan sejak dia masih bayi. Disaat anak-anak seusianya sudah bisa mengenyam pendidikan di SMP maka dia hanya bisa tergolek lemah di  tempat tidurnya. Wahyu juga seorang anak yatim sejak ayahnya meninggal sekitar 1,5 tahun yang lalu karena kecalakaan. Dia tinggal bersama ibunya ,Narti yang kesehariannya bekerja sebagai seorang petani. Wahyu juga memiliki seorang adik laki-laki yang saat ini masih duduk di kelas 4 SD.
Kesehariannya Wahyu dirawat dengan kasih sayang oleh ibunya,Bu Narti. Dengan penuh Kasih sayang ibu ini merawat Wahyu, memandikan, menyuapi bahkan menggendong kemanapun dia pergi. Tak jarang ibu ini menangis saat beliau menggendong Wahyu keluar rumah dan berhadapan dengan orang-orang yang memandang aneh dengan kondisi Wahyu. Belum lagi jika menghadapi perkataan orang-orang tentang Wahyu yang tentu saja sangat melukai hatinya. Dalam benaknya seperti apapun keadaan anaknya akan tetap dirawat dan diterima sebagai amanah yang dititipkan Tuhan kepadanya. Sungguh luar biasa Ibu yang satu ini. Kesabaran dan kesabaran terlihat jelas dari pancaran wajahnya. Selalu tersenyum di hadapan Wahyu dan dengan lembut selalu mengajak bicara putrinya sekalipun beliau tahu putrinya tak akan bisa menjawab perkataannya.
Awalnya Wahyu adalah balita yang normal, akan tetapi saat berusia 4 bulan mengalami sakit panas, step, bahkan mengalami koma selama 14 hari dan dirawat disebuah RS di PONOROGO. Sejak saat itu Wahyu yang sebelum sakit sudah bisa tengkurap dan duduk akhirnya mengalami kelumpuhan akibat kerusakan saraf otak. Pengobatan pun pernah dilakukan dengan rawat jalan dan fisioterapi. Fisioterapi itu sendiri sudah dilakukan sampai Wahyu berusia 7 tahun. Selebihnya pengobatan dilakukan dengan rawat jalan. Memasuki usia 10 tahun  keluarga memutuskan menghentikan pengobatan karena sudah putus asa, tak mengalami perubahan dan tak memiliki biaya lagi. Kini meskipun keluarga ini sudah memiliki Jamkesmas, Ibu Narti tak lagi mampu membiayai pengobatan karna sejak ditinggal alm. Suamianya secara otomatis beliau menjadi tulang punggung keluarga.Bisa dibayangkan betapa bertambah berat beban hidup yang harus ditanggungnya. Semoga saja masih ada dermawan yang bersedia menyisihkan rejekinya untuk meringankan beban Wahyu dan keluarganya. Dan semoga saja keluarga ini senantiasa diberi kesabaran serta kekuatan dalam menjalani hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar