Sabtu, 09 April 2016

DUA KALI SEMINGGU JALANI CUCI DARAH KARENA GAGAL GINJAL

TIJO KARTOMO


TIJO KARTOMO(62  Tahun, Gagal Ginjal) , warga dari Dusun Nawangan 01/04, Desa  Sembukan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri. Beliau menderita gagal ginjal sekitar 8 tahun yang lalu. Awalnya baru satu ginjal yang mengalami masalah, tapi semua dihiraukan saja. Keterbatasan ekonomi yang jadi salah satu penyebabnya. Dengan penghasilan yang  tidak menentu sebagai buruh tani, yang jangankan sampai membiayai pengobatan , sekedar untuk makan sehari- hari saja pas-pasan. Bahkan sudah 3 tahun ini beliau tak lagi bekerja dan penghidupan ditanggung oleh salah satu anaknya yang bekerja sebagai buruh pabrik.  Sementara ada lagi salah satu anaknya yang awalnya jadi harapan untuk membantu pengobatannya pun saat ini juga tergolek lemah karena sakit jantung yang saat ini sedang di deritanya. Keadaan inilah yang membuatnya pasrah pada keadaan.
Sekitar 3 bulan yang lalu , setelah bertahun-tahun membiarkan rasa sakitnya, beliau tumbang juga. Atas bantuan saudara dan warga sekitar, beliau dibawa ke RS. MARGA HUSADA. Hasilnya cukup mengejutkan. Beliau mengalami gagal ginjal, kedua ginjalnya tak lagi berfungsi dan di sarankan menjalani Hemodialisa( cuci darah) seminggu sekali. Pak Tijo juga didiagnosa menderita Diabetes Militus.
Pak Tijo sempat mengikuti anjuran dokter menjalani cuci darah seminggu sekali sebanyak 5 kali. Tapi sekarang sudah terhenti  4 kali dikarenakan tak ada biaya berobat. Beliau memang sudah memiliki Jamkesmas, tapi kendala utama untuk beliau adalah biaya akomodasi ke RS. Jarak tempuh dari rumah beliau ke RS hampir 30 an km. Perlu menyewa mobil jika ingin ke RS mengingat tak ada kendaraan umum yang sampai ke tempat beliau. Seandainya adapun, melihat kondisi beliau yang saat ini lemah dan mengalami pembengkakan ,beliau tak akan mampu mengendarai kendaraan umum.
Tim #SR mendapat laporan, dan saat itu juga melakukan survey menuju kediaman Pak Tijo. Benar saja, kondisinya sangat memprihatinkan. Dengan pandangan yang mulai kabur, perut dan kaki mulai membengkak. Pak Tijo harus segera mendapatkan penanganan kembali, melanjudkan cuci darah lagi.
Karena sempat terhenti cuci darah untuk beberapa kali sudah pasti membuat kondisi beliau semakin buruk. Bahkan sekarang dokter menganjurkan untuk menjalani cuci darah dua kali dalam seminggu secara rutin.Kini berkat bantuan para sedekaholic lewat Sedekah Rombongan, beliau bisa menjalani cuci darah lagi secara rutin.
Sedekaholic ...harapan Pak Tijo tidaklah berlebihan,  hanya ingin keadaannya lebih baik, bisa rutin menjalani cuci darah. Karena sekali saja terlewat beliau akan merasa lemas, mual dan badan membengkak. Cuci darah mungkin tak kan bisa menyembuhkan sakitnya, tapi setidaknya bisa mengurangi penderitaannya. Semoga saja uluran tangan dan rejeki para sedekaholic bisa mewujudkan harapan Pak Tijo.


Salam Tembus Langit...!!!

DONASI UNTUK PAK TIJO DAN PASIEN #SR LAINNYA DAPAT DISALURKAN KE :

CP KOORDINATOR #SRWONOGIRI
085329907666/085712612777
(NONIS M.S)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar