SUYANTO
Bapak Suyanto (63 tahun), warga Dusun Mirihan RT 01/RW 03 ,
Desa Tanjungsari, Kecamatan Jatisrono. Sudah dua tahun terakhir ini beliau
menderita sakit jantung. Awalnya pasien sering merasakan nyeri di dadanya.
Berobat ke dokter umum terdekat dan beberapa kali menjalani rawat inap di RSUD.
Tanpa memiliki jaminan kesehatan apapun Pak Suyanto berobat sebulan dua kali.
Apa yang beliau punya dijual untuk biaya berobat. Dirumahnya nyaris tak ada
barang berharga lagi karena sudah habis terjual. Bersama istrinya, Ibu Kasmi
,anak perempuan yang masih duduk di bangku SMP serta ayahnya yang sudah renta
Pak Suyanto tinggal di sebuah rumah yang sederhana. Sementara putra sulungnya
selepas lulus SMA memutuskan bekerja sebagai buruh pabrik demi menopang
kehidupan orang tua serta membiayai sekolah adiknya.
Sehari – hari beliau terbaring lemah di kasur tipis yang
diletakkan diatas ubin. Nafasnya terengah- engah saat beliau bicara. Beliau
mengalami sesak nafas karena penyakit jantung yang dideritanya. Satu –satunya
yang bisa meringankan penderitaannya hanyalah minum secara rutin obat yang di
berikan oleh dokter. Begitu tergantungnya beliau akan obat – obatan itu hingga
di saat benar- benar tak memiliki uang beliau rela minum setengah dari takaran
obat yang disarankan. Tujuannya tak lain agar obat lebih awet atau tak cepat
habis.
Berkali – kali beliau disarankan oleh dokter untuk menjalani
rawat inap, tapi lagi-lagi karena ketiadaan biaya Pak Suyanto rela menahan
sakitnya. Hingga akhirnya salah seorang perangkat desa setempat meminta bantuan
pada Tim SR. Tim segera melakukan survey dan memutuskan membuatkan BPJS serta
membayar premi per bulannya karena untuk membayar premi per bulan beliau memang
tak mampu. Sementara itu beliau juga
didaftarkan jadi peserta Jamkesmas untuk tahun ini. Artinya begitu kartu
Jamkesmas jadi BPJS Mandiri akan non aktif dengan sendirinya dan bisa
meringankan beban Pak Suyanto sekeluarga.
Dan benar saja, setelah memiliki kartu BPJS beliau bisa berobat rutin, bisa minum obat dengan dosis penuh tanpa harus mengurangi setengahnya.Pak Suyanto yang pertama kali kita temui dahulu terbaring lemas, sesak nafas serta mengalami pembengkakan di perutnya, kondisinya jauh lebih baik . Sekarang beliau sudah bisa berjalan keluar rumah biarpun masih tertatih. Nafas mulai berkurang sesaknya, dan pembengkakan di perutnya juga sudah banyak berkurang.
Semoga saja setelah mendapat pendampingan dalam mendapatkan
pengobatan dari Sedekah Rombongan Pak Suyanto bisa pulih seperti sedia kala,
dan dapat menopang kehidupan keluarganya lagi.
Salam Tembus Langit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar